Drama Korea The Atypical Family Episode 1 - Review dan Spoiler

Halo, semua. Seusai drama Lovely Runner, sekarang kita akan membahas seputar drama Korea yang berjudul The Atypical Family. Ada yang ngikuti juga? Harus ya, apalagi untuk penggemarnya Jang Ki Yong. Apalagi ini merupakan comeback doi setelah selesai wajib militer tahun 2023. Pokoknya, drama yang satu ini tidak boleh dilewatkan.

The Atypical Family ini memiliki genre romansa, misteri campur fantasi. Yang suka cerita-cerita model Goblin atau Gumiho gitu, mungkin relate. Episodenya juga tidak panjang-panjang amat, hanya 12. Jadi tidak akan capek ngikutinya. Yang ingin tahu rangkuman dan reviewnya, ikuti terus postingan ini ya.

 

The Atypical Family Episode 1, pict from instagram.com/netflixid


Rangkuman dan Review Drama The Atypical Family Episode 1

Kali ini, Jang Ki Yong dipasangkan dengan aktris Chun Woo Hee. Filmografinya Chun Woo Hee ini banyakan film ya, meski ada juga beberapa drama. Aku kenal doi saat main Love, Lies dan The Wailing ya. Sementara untuk dramanya, baru mencoba yang The Atypical Family ini saja. Namun, kualitas aktingnya tidak diragukan lagi ya.

Oh ya, The Atypical Family mulai tayang sejak 4 Mei 2024 di saluran asal jTBC dan juga Netflix. 

Sinopsis The Atypical Family

Dilansir dari mydramalist.com, sinopsis umum drama ini adalah begini: 

Bok Gwi Joo dan keluarganya terlahir dengan kekuatan yang berbeda-beda. Bok Gwi Joo mampu melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, tetapi hanya ke saat-saat bahagia dalam hidupnya. Dia tidak bisa mengubah masa lalu, jadi dia hanya bisa memikirkan saat-saat bahagia itu. Bok Gwi Joo menderita depresi dan hal ini menyebabkan dia kehilangan kekuatan supernaturalnya. Keluarganya juga kehilangan kekuatan mereka karena masalah modern seperti insomnia, bulimia, dan kecanduan ponsel pintar. Suatu hari, Do Da He terlibat dengan Bok Gwi Joo dan keluarganya. Dia mulai hidup bersama mereka, dan perubahan pun terjadi. 

Pemeran Utama The Atypical Family

Di sini, pangeran kita Jang Ki Young sebagai Bok Gwi Jo. Sementara Chun Woo Hee sebagai Do Da Hae. Selain mereka berdua, ada nama-nama lain yang juga tidak kalah tenar. Salah satunya adalah Park So Yi. Gadis cilik ini terkenal berkat akting gemasnya di film Pawn. Sekarang doi sudah tidak cilik-cilik amat sih dan berperan sebagai gadis remaja. 

Spesialnya lagi, ada si Nagini-nya Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald aka Claudia Kim. Doi berperan sebagai saudaranya Gwi Jo, si Book Dong Hee.

Rangkuman Episode 1. 

Rangkuman kali ini bersifat spoiler ya. Jadi, jika ada yang merasa terganggu, jangan lanjut dibaca.

Kisahnya dimulai dengan adegan kelima anggota keluarga Bok berdiri di atas bebatuan (bukit) yang berhadapan langsung dengan laut. Sang nenek, Bok Man Heum, merasa frutrasi karena kekuatan super keluarga mereka sirna. Lucunya, penyebab hilangnya kekuatan itu karena gaya hidup modern sendiri. Ingin tahu apa saja? 

Sang nenek sendiri bisa melihat masa depan lewat mimpi. Namun, karena ia menderita insomnia, alhasil tidak bisa tidur. 

Anak perempuannya, Book Dong Hee, bisa terbang. Namun, kemampuannya itu hilang karena ia mengalami obesitas. Sementara anak laki-lakinya, Bok Gwi Joo, harusnya bisa kembali ke masa lalu terutama masa indah dalam hidupnya. Sayangnya, ia kehilangan istrinya sehingga merasa depresi. Depresi itu membuatnya tidak bisa lagi melihat hal-hal indah dalam hidup, termasuk di masa lalu. 

Sang cucu, Bok Yi Na (anaknya Jang Ki Yong, lho), kekuatan supernya tidak diketahui tetapi belum apa-apa, sudah kecanduan smartphone. Hmm… masalah yang sangat relate dalam kehidupan sehari-hari, kan? 

Sang kakek bernama Eom Soon Gu, ia manusia biasa tanpa kekuatan super. Ia bukan sosok superior di keluarga, alih-alih mengambil marganya, kedua anak dan cucunya malah ikut marga sang istri. Pokoknya, sang kakek ini diceritakan menjadi suami yang penurut, mengerjakan pekerjaan rumah dari memasak, hingga menyiapkan pesta.

Oke, kembali ke adegan awal. Kelima keluarga itu berdiri di puncak bukit batu. Sang nenek berinisiatif mengajak mereka meloncat ke laut karena hidupnya serasa tidak berguna sejak kekuatan mereka hilang. Ketika mereka sedang berdebat, tahu-tahu si Gwi Joo menghilang di sekitar mereka. 

Semuanya mengira Gwi Joo kembali ke masa lalu, tetapi ternyata ia malah nyemplung ke laut. Saat itulah Do Da Hae menolongnya dan menarik Gwi Joo keluar dari laut. Pertolongan itu membekas di benak sang nenek, jadi ketika bertemu Da Hae lagi di sebuah spa, ia langsung meminta layanan home service pada Da Hae. Da Hae sendiri adalah seorang terapis di spa itu. Di paruh awal, image Da Hae ini diceritakan sangat manis.

Penonton digiring untuk percaya bahwa Da Hae adalah wanita yang lembut dan baik. Pada sang nenek, ia mengaku sebagai anak yatim piatu, tidak punya saudara, kesepian, dan gagal di dua pernikahan sebelumnya (flashback memperlihatkan suami pertamanya selingkuh dan suami keduanya suka KDRT saat mabuk). Da Hae juga perhatian dan sangat peduli orang lain, ia bahkan membantu Gwi Joo membereskan botol anggur yang pecah agar kaki cowok itu terluka. Sang Nenek yang kaya raya (rumahnya besar, megah, dan mistis boo!) jadi terpikat. Ditambah dengan mimpi pendek yang menunjukkan gambar Da Hae memegang cincin keluarga mereka, makinlah ia mantap menjodohkan Da Hae dengan Gwi Joo.

Namun, di adegan selanjutnya, diceritakan bahwa Da Hae ternyata memiliki ibu. Ia pulang ke sebuah tempat pijat, memanggil ‘Ibu’ ke seorang wanita dan meminta dibuatkan makanan. Sang Ibu menyuruhnya memasak sendiri karena sedang memijat seseorang. Yang kemudian menimbulkan rasa penasaran, si Da Hae tampak memiliki trauma dengan api kompor karena ia tidak berani menghidupkan kompor secara langsung. Ia menggunakan alat untuk menjepit tombol kompor dan gagal berkali-kali. Adegan ini sangat membekas sehingga membuat penonton sepertiku penasaran. Pasti pernah terjadi sesuatu pada Da Hae sehingga bikin dia phobia begitu.

Rencana sang nenek untuk menjodohkan keduanya makin mantap dan kemudian mengundang Da Hae ke pesta ulang tahun Yi Na. Padahal, mereka tidak pernah mengadakan pesta seperti itu sebelumnya karena hubungan antar keluarga itu cenderung dingin.

Da Hae pun datang ke pesta itu, tetapi segalanya tidak berlangsung bagus. Yi Na menolak turun dari kamarnya. Gwi Joo dan kakaknya, Dong Hee berseteru seperti saudara kandung pada umumnya. Dong Hee yang tersudut setelah Gwi Joo membeberkan kesalahannya (suka mendonasikan kekayaan keluarga dengan membuatkan binis untuk sang pacar), mengatakan bahwa sang ibu ingin menjodohkan mereka. Gwi Joo pun membeberkan semua kekurangan keluarga mereka dengan maksud membuat Da Hae mundur. 

Sang Nenek marah pada Gwi Joo dan mengajaknya masuk ke rumah untuk bicara. Sang kakek juga pergi dari pesta kebun untuk memanggil Yi Na. Da Hae dan Dong Hee tetap di kebun, mengobrol tentang masalah Dong Hee. Pembicaraan berakhir karena Dong Hee meminta Da Hae mengambilkan air. 

Di dalam rumah, sang kakek memanggil Yi Na dan Yi Na bertanya tentang sup rumput laut. Selagi sang kakek memanaskan sup, Da Hae masuk dan berdiri di depan dispenser. Sementara itu, sang nenek dan Gwi Joo terlibat pembicaraan alot tentang masa lalu Gwi Joo. Sang nenek sudah melihat bahwa tidak ada masa depan untuk pernikahan mereka, tetapi Gwi Joo tetap nekat menikahi wanita itu hingga punya anak. Yi Na mendengar pembicaraan mereka. Suasana berubah tegang tetapi anak itu tidak bereaksi, tetap meniup lilin di kue ulang tahun yang disiapkan sang kakek dan kembali ke kamar. 

Gwi Joo marah pada sang nenek dan pergi meninggalkan rumah. Kejadian itu membuat sang nenek pingsan. Sang kakek dan Dong Hee membawa nenek ke dokter, sementara Da Hae diminta untuk mematikan kompor. Adegan yang menyiratkan phobia Da Hae kembali disorot. Ia mengambil penjepit makanan untuk memutar tombol kompor, tetapi sebelum berhasil, Yi Na muncul dan mematikan kompor. 

Yi Na menanyakan apa lagi yang dimasukkan Da Hae ke sup. Sebelumnya, Yi Na memergoki Da Hae memasukkan sesuatu ke teh neneknya hingga neneknya tertidur. Da Hae berkelit bahwa itu hanya aroma kayu manis (entah ini benar atau tidak, belum tahu ya). Yi Na sepertinya percaya dan mereka duduk di meja makan. Meski jauh-jauhan, tetapi terlijhat Yi Na mulai memperhatikan Da Hae hingga setuju untuk makan makanan yang disiapkan. Di kesempatan itu, Yi Na juga memperingatkan agar Da Hae menjauhi keluarga mereka agar tidak terseret masalah. 

Saat Da Hae sendirian dan beres-beres di dapur (aku heran kenapa doi masih berada di rumah orang, secara penghuninya pada keluar), Bok Gwi pulang sambil membawa hadiah untuk Yi Na, sebuah boneka kelinci. Dialog di antara keduanya menunjukkan penyesalan Bok Gwi saat ia tidak bisa melindungi orang yang dicintainya. Da Hae meralatnya dan diikuti flash back tentang kejadian di laut. 

Rupanya, Bok Gwi tidak tenggelam, melainkan sengaja masuk ke laut untuk membantu mengambilkan boneka kelinci seorang gadis yang hanyut. Boneka yang mirip juga dibeli pria itu untuk Yi Na, yang kemudian dijadikan hadiah ulang tahun. Saat memberikan hadiah itu, tampak sekali bagaimana dingin dan kakunya hubungan ayah dan anak itu. Bok Gwi mengira Yi Na menerima hadiahnya dan menyunggingkan senyum kecil saat keluar dari kamar sang putri. Sementara Yi Na, memasukkan hadiah ke sebuah lemari yang di dalamnya, sudah penuh dengan boneka yang sama. 

Flashback kemudian menunjukkan kejadian saat istri Bok Gwi mengalami kecelakaan. Rupanya saat itu, mereka bertiga sedang berada di mobil. Mobil melaju di terowongan dengan Yi Na di kursi belakang dan sang istri menyetir. Bok Gwi yang awalnya duduk di jok depan samping, menghilang untuk kembali ke masa lalu. Saat kembali, ia sudah berada di dalam mobil yang hancur karena kecelakaan (Please, adegan ini sedih banget euy).

Episode 1 kemudian ditutup dengan adegan di mana Da Hae sedang berkumpul dengan orang yang ia panggil ‘Ibu’, seorang wanita lain (sepertinya sempat melamar menjadi PT di tempat fitnes milik Bok Gwi), dan seorang lelaki yang mereka panggil Paman. Keempatnya membicarakan tentang keluarga Bok yang misterius dan bagaimana mereka sedang menyusun rencana agar Da Hae bisa menikahi Bok Gwi. Alamak, ternyata Da Hae seorang penipu. Hahaha. 

 

Sejujurnya, sikap Da Hae ini agak mencurigakan emang. Doi kelihatan sengaja untuk 'terlihat' manis dan menderita untuk mengambil simpati sang nenek. Kesannya, kok kayak mau jadi Cinderela yang hendak masuk ke keluarga kaya raya gitu. Syukurnya aku senang karena doi ini ternyata adalah seorang penipu. Sudah terlalu banyak drama Korea dengan premis Cinderela sih, jadi bosan. 

Yang berkesan di episode 1 ini adalah penampilan Jang Ki Yong. Di sepanjang drama, doi kelihatan kayak gelandangan. Penampilannya dengan hoodie hitam kusam dan lusuh itu amat kontras dengan rumah yang megah. Kesan tertekan dan depresinya juga dapat, terutama adegan saat di rumah duka itu (eh, rumah duka ya namanya? Yang rumah tempat abu-abu jenazah itu, lho). 

Namun, yang aku herankan, doi sudah hidup bahagia saat Yi Na lahir. Kenapa sewaktu adegan di dalam mobil itu, doi harus balik ke masa lalu (Yang nota bene hanya ke masa-masa bahagia) sehingga balik-balik, istri dan anaknya sudah kecelakaan. Aku penasaran, apa maksud dialognya sama Yi Na sebelum kecelakaan itu. Yi Na kecil bertanya, "Apakah sang ayah hendak menyelamatkan orang lagi? Jika ayah selalu pergi, siapa yang menyelamatkanku?"

Ayahnya memberikan boneka kelinci (Ini yang jadi motif kenapa Bok Gwi terjun ke laut untuk mengambil boneka kelinci) dan berkata, "Kelinci ini akan menyelamatkanmu."

Selain unsur drama, misteri dan fantasi, di episode 1 juga ada parodinya sih. Dong Hee diceritakan menjadi menjadi customer service di sebuah klinik kecantikan dan melayani konsultasi seorang konsumen yang ingin sedot lemak. Tentu konsumennya ragu, mengingat kondisinya sendiri juga obesitas. Bagian ini juga menyajikan semacam komedi hitam, di mana kancing bajunya Dong Hee terlepas karena perutnya terlalu besar dan mengenai wajah calon kostumer yang hendak melakukan sedot lemak. Nah, adegan inilah yang mendapat banyak kritikan karena disebut-sebut mendiskriminasikan orang dengan obesitas. 

Oke, segitu saja dulu review drama Korea The Atypical Family episode 1. Secara umum, drama ini menjanjikan ya, meski ratingnya rendah. Aku bakal terus tonton dan review di blog ini dan sampai jumpa di review episode 2.

Untuk tracking review, kamu bisa melihat rekapannya di label The Atypical Family.