Pekatnya Rasa dan Manfaat Teh Lavender BeOrganik - Review Produk

Siapa di sini yang doyan dengan teh dan kemudian mencoba beragam teh herbal lainnya?

Hahaha....jika di antara kamu ada yang mengacungkan tangan, maka kita sehobi. Setelah mencoba beberapa varian teh (belum semua ya, hanya beberapa), akhirnya aku tertarik untuk mencoba teh lavender.

Iya, lavender. Bunga yang aromanya super duper harum itu. Bunga yang nama bakunya bakal membuat kamu dikira cadel itu. Mmencium aroma bunga ini bisa membuat pikiran rileks dan mampu mengurangi stres. Lalu, bagaimana jika kita meminumnya?

Sebelum memutuskan mencoba, aku mencari tahu beberapa manfaat herbal ini. Dilansir dari Healthline.com, setidaknya ada empat manfaat teh lavender untuk kesehatan yang sudah dibuktikan dari beberapa penelitian.

Aku nggak bakal nulis tentang itu secara panjang lebar ya. Kalian bisa mencari tahu sendirinya. Akan tetapi, secara umum, manfaat teh lavender di antaranya membantu mengatasi gangguan mood, membuat tidur menjadi lebih lelap, menenangkan keram menstruasi, dan juga meningkatkan kesehatan kulit.


Wah, dari sederet manfaat itu, langsung tertarik dong. Apalagi, aku juga sering mengalami masalah tidur. Karena itu, aku membeli satu botol teh lavender merk BeOrganik di Shoppe.

manfaat teh lavender

 

Bentuk dan Aroma Teh Lavender

Teh lavender dibuat dari pucuk-pucuk bunga yang sudah dikeringkan. Ukurannya kecil-kecil, lonjong, ringan, dan berwarna ungu. Saat membuka tutup botolnya, kamu mungkin membayangkan akan mencium aroma lavender yang wangi bak minyak esensial yang biasa. Namun, siap-siap kaget karena wangi aslinya ternyata sangat menyengat. Aroma lavendernya pekat, sama sekali tidak lembut seperti pada aroma terapi di pasaran. Selain itu, wanginya juga seolah terperangkap dalam rasa asam yang kuat sehingga tidak bisa langsung dikenali. Sungguh, kesan pertama ini memang tidak menyenangkan. Mungkin karena ekspektasiku yang berlebih ya, berharap menemukan wangi lavender khas lotion. Ketika baunya berbeda, perutku malah bergolak.

Akan tetapi, ini hanya kesan pertama saja ya. Setelah sering menciumnya, mungkin otakku sudah mulai terbiasa sehingga mampu menerima aroma itu dan menerjemahkannya sebagai wangi segar yang menenangkan.

Bentuk teh lavender

 


Cara Membuat Teh Lavender

Mengabaikan aromanya yang pekat dan menyengat, aku tetap mencoba untuk mengonsumsi herbal ini. Cara membuat teh lavender sangat mudah, tidak berbeda dengan teh herbal lain. Pucuk-pucuk bunga lavender yang sudah dikeringkan ini diseduh dengan air panas. Diamkan seduhan kurang lebih selama sepuluh menit agar aroma dan minyaknya keluar. Jika ada yang penasaran apakah warnanya juga ungu seperti bunganya, maka kamu akan kecewa karena warna teh lavender adalah bening kecokelatan.

 

Rasa teh lavender

 


Lalu, bagaimana rasa teh lavender saat diminum? Apakah enak seperti aroma minyak esensialnya?
Hahaha… maafkan aku karena harus menulis ini, tetapi rasa teh lavender ini sama sekali tidak enak. Seperti aromanya, taste-nya juga begitu pekat dan menyengat. Sentuhan lavendernya memang  terasa, tetapi hanya sedikit, kalah dengan rasa asam khas bunga diseduh. Sedikit pahit juga, tetapi tidak sampai menggigit.

Rasa ini, perpaduan ini, bohong banget jika aku bilang bisa menikmati seperti teh pada umumnya. Terlalu asam  dan menurutku teh lavender ini kurang bagus untuk penderita asam lambung, terutama jika diminum dalam keadaan perut kosong. Aku bahkan hampir muntah. Namun, mungkin ini hanya perasaanku saja karena pada akhirnya, aku tidak jadi muntah dan maag juga tidak kambuh. Bisa jadi karena rasanya itu membuat perutku kaget sehingga bereaksi secara berlebih.


Khasiat Teh Lavender

Mengabaikan rasa dan aroma yang pekat dan menyengat, aku harus mengakui jika manfaat teh lavender ini memang tidak mengecewakan. Ada beberapa dampak yang aku rasakan setelah mengonsumsinya secara rutin.

Pertama, setelah meminumnya, aku merasa lebih nyaman. Meski kualitas tidur orang tersebut dipengaruhi oleh banyak hal, aku juga merasa tidurku memang cukup nyenyak kok. Entah ini benar-benar efek dari teh atau hanya sugesti belaka, tetapi kurasa teh lavender bisa dijadikan pilihan yang lebih sehat dibandingkan obat tidur. Jadi, jika kamu memiliki masalah tidur, tidak ada salahnya untuk mencoba.

Untuk kram menstruasi dan kondisi kulit, aku belum bisa merasakannya ya karena mungkin, teh lavender ini harus diminum secara rutin dan dalam jangka waktu lama untuk membuktikan khasiat tersebut. Namun, ada satu manfaat tambahan yang paling aku rasakan setelah meminumnya, yaitu urusan pencernaan. Ajaibnya, BAB jadi lebih lancar dan enaknya itu, tanpa rasa mulas berlebih seperti halnya teh daun jati cina. Sungguh, aku sendiri cukup  terkejut ya karena menemukan manfaat tersembunyi dari teh lavender. Jadi, jika kamu memiliki masalah pencernaan seperti sembelit, teh lavender bisa dijadikan opsi ketimbang minum-minuman serat yang banyak muncul di iklan. 

Okay, segitu dulu reviewku tentang manfaat teh lavender ini ya. Semoga membantu dan oh iya, aku meminum teh ini di malam hari ya, sekitar pukul tujuh malam. Jika kamu memiliki masalah dengan asam lambung, pastikan konsumsi setelah makan. 

Teh lavender BeOrganik bisa kamu beli di Akun Official Shoppe BeOrganik dengan harga Rp49.500 per 40gram. Selamat mencoba.


Posting Komentar untuk "Pekatnya Rasa dan Manfaat Teh Lavender BeOrganik - Review Produk"